Harlan + Holden

Pertimbangan ke coffee shop selain ada duitnya dan kopinya enak, adalah hospitality atau layanannya. Ini berlaku ke semua jajanan sih. Kalau judes, skip ktnxbye 👋🏻


Sejarah perkenalan saya dengan kopi ini berawal dari sini.


Kami sedang muter-muter di Plaza Indonesia, lima belas menit sebelum mal tutup ketika secara impulsif mampir ke gerai kopi heits ini. Mengingat waktunya sangat mepet tentu kami sudah menyiapkan diri buat ditolak, tapi sungguh mengejutkan baristanya masih meladeni. 


Bukan cuma itu, kami pun ngobrol akrab seperti layaknya Gunther dari Central Perk dengan pelanggannya, hinga jam tutup resmi mal. Seperti kata slogan iklan parfum: kesan pertama begitu menggoda, kami jadi ketagihan untuk ke sana lagi.


Sayangnya, kunjungan kedua justru kurang mengenakkan karena baristanya bintang satu alias tidak ramah. Dasar si paling trauma, dikecewain sekali sakit hatinya berhari-hari alias jadi enggan jajan di situ lagi. Sayang sekali padahal kopinya sesuai dengan selera 😩



Hingga suatu hari..


Daya tarik rasanya yang kuat, ditambah luka batin yang pelan-pelan sembuh (ciyeee 🤭) kami iseng-iseng ke sana lagi. Kali ini, kembali dipertemukan dengan barista pertama si ramah. Sekalian aja kami curhat tentang kekecewaan karena barista judes hahahaha..


Usut punya usut si barista judes dikabarkan nggak lagi bekerja di situ karena memang problematik. Antara lega dan sedikit kasihan tapi gimana ya bisnis F&B kan bukan cuma ngandelin rasa. 




Kopi ini resmi jadi favorit, menggantikan jenama yang layak diboikot itu (huhu maafkan teman-teman baristaku yang kerja di sana 😫🙏🏻) 


Dari tiga outlet yang ada di Jakarta, dua di antaranya menyajikan layanan yang menyenangkan. Bukan kebetulan, posisinya berasa di mal yang kata orang pengunjungnya semi-semi créme de la créme hahahaha. Yang satu lagi sih belum dicoba karena tiap lewatin gerainya ampun rame banget antriannya 🫣


Tips kalo mau nyicipin kopi ini, dateng ke gerai yang di PP agak pagian. Selain antriannya belum panjang, tempat duduknya juga lebih banyak. Sementara yang di PI kayaknya mending dateng menjelang tutup hahahaha 😁


Hari ke-14 rangkaian 30 hari bercerita 

Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

0 comments: