Guten Morgen, guten MorgenGuten Morgen, SonnenscheinDiese Nacht blieb dir verborgenDoch Du darfst nicht traurig seinGuten Morgen, SonnenscheinNein, du darfst nicht traurig seinGuten Morgen, SonnenscheinWeck mich auf und komm herein
(Nana Mouskuri)
Nggak, saya bukan tiba-tiba jadi jago bahasa Jerman karena pernah kerja bareng bule Jerman hahaha 😎.
Lirik di atas adalah bagian dari lagu Guten Morgen yang menghantui kepala usai menghabiskan enam episode Cassandra di Netflix. Gimana nggak, bayangin bangun tidur disapa dengan lagu ceria yang awalnya bikin semangat tapi lama-lama kok ngeri... 👀
Don't judge a movie by its trailer, sepertinya pas buat Cassandra. Kalau hanya menyimak cuplikannya di Netflix, seujujurnya saya akan menyangka Cassandra nggak jauh-jauh macam M3GAN (tayang di Netflix) atau Subvervience (tayang di Max): robot dengan kecerdasan buatan yang kemudian jadi posesif pada tuannya.
Alurnya klasik khas film horor: satu keluarga yang pindah ke rumah tua (tapi masih terawat bagus banget hehehe) yang menyimpan robot AI dengan kecanggihan melampaui jamannya, Cassandra lahir di era 70an sehingga desainnya jauh kalo dibanding M3GAN dan Alice di Subvervience. Tapi, kecanggihan Cassandra boleh diadu. Robot ini bukan udah kayak IoT banget, dan mengatur seluruh isi rumah. Kehadirannya dalam bentuk wajah dalam layar monitor terpajang di setiap ruangan, nggak terkecuali kamar mandi. Tujuannya memang untuk mengawasi isi rumah sih. Tapi, jujur kalo punya rumah kayak begini kok gak ada privasi ya...
Cassandra kemudian mulai menguasai keluarga, dimulai dari si bungsu dan kemudian si bapak, dengan tujuan menyingkirkan si ibu. Dia ingin memiliki keluarga itu, sebagai ibu. Payahnya, peran bapak David sebagai suami juga sama sekali nggak berpihak pada ibu dan kerap menyalahkan trauma masa lalu kehilangan saudara perempuannya yang bunuh diri karena masalah mental. Buibu... lampiaskan amarahmu!
Dengan latar masa kini dan kilas balik ke tahun 70an, kita akan dibuat paham dan perlahan jadi empati pada Cassandra yang lahir dari cinta seorang ibu. Lagi-lagi buibuuuu mari emosi bersama pada tokoh suami Horst yang sangat patriarki ini 😤
Untuk mencegah spoiler, maka sebaiknya saya nggak perlu menceritakan sejarah kelahiran Cassandra, tapi tokoh Cassandra sendiri yang merupakan profil istri dan ibu (yang mencoba) sempurna pada masanya ini sungguh kece fasyunnya. Bahkan meski di rumah, tetep kelihatan stylish! Mengingatkan saya pada Beth Ann Stanton (Why Women Kill Season 1, ada di Prime) yang juga istri dari pria sukses di karirnya, smart, dan mandiri dengan keahlian wajib pinter masak. Bedanya. Beth Ann berakhir hepi sementara Cassandra justru tragis. Sungguh, nggak layak ðŸ˜
Meski alurnya kadang bolak-balik dari era kiwari ke setengah abad lalu, percayalah Cassandra nggak akan bikin pusing. Bahkan penjelasan siapa itu dan kenapa juga gampang dicerna.
Kalo ngintip Tiktok, sepertinya banyak yang antusias pada serial terbatas ini dengan membuat video cosplay (inspirias Halloween nih!). Kira-kira, apakah Cassandra bakal lanjut ke musim kedua mengingat opening-nya yang sangat memungkinkan ini. Mari kita tunggu.
0 comments:
Post a Comment