The Substance: Disturbing Yet Amazing

Tua itu pasti, kecuali kamu mati muda atau tak sempat lahir ke dunia.

Dan menua itu (bagi kebanyakan orang) menakutkan: jelek dan lemah. Di dunia hiburan, penuaan berarti kematian. Karena, singgasana raja dan ratu entertainment bisa dengan mudahnya diganti oleh mereka yang belia.



The Substance, mengangkat penuaan yang menjadi momok. bagi selebriti menjadi mahakarya apik yang layak tonton. Berlabel horor, sebuah peringatan untuk menjauh bagi yang penakut. Apa benar semengerikan itu?

Adalah Elisabeth Sparkle, selebriti entah berapa jaman yang mulai pudar kilaunya. Karirnya sebagai host acara kebugaran tergusur oleh ancaman usia. 
Tanpa sengaja mencuri dengar dari bilik toilet perempuan, si produser berencana menyingkirkan Sparkle karena sudah nggak menarik lagi.  Overthinking sekaligus panik Sparkle kemudian mengalami kecelakaan yang kemudian  membawanya pada temuan menakjubkan bernama The Substance. 

Awalnya Sparkle mengabaikan tawaran ini, tapi setelah Harvey si produser memasang iklan pencarian bintang baru dengan persyaratan mirip lowongan kerja di Indonesia: maksimal 30 tahun dan berpenampilan menarik, Sparkle kemudian membulatkan tekad buat ikutan program peremajaan demi kelanggengan karir. Nggak usah ditanya berapa juta paketnya, yang pasti Sparkle dalam sekejap (ya beberapa kali kejap deh) menjelma jadi American beauty dan berhasil lolos audisi programnya sendiri. Dengan nama baru Sue, modal fisik membuatnya cepat meroket.

Klasik, Sue kemudian menjadi rakus dan melanggar aturan pemakaian The Substance sehingga dirinya versi Sparkle kemudian mengalami kerusakan fisik.

Ide tentang selebriti yang menolak tua ini pernah diusung film tahun 90an dengan genre horor komedi Death Becomes Her. Dibintangi Merryl Streep, Bruce Willis dan Goldie Hawan (bisa ditonton di Apple TV),  Streep bersaing dengan Hawn yang merebut suaminya. Bukan cuma kesamaan selera pria, tanpa sengaja, mereka berdua ternyata sama-sama mengonsumsi ramuan awet muda dari dukun seksi Isabella Rosselini. 

The Subtance menurut saya sih lebih ke science fiction level biologi molekular yang dengan serumnya ini bisa mempercepat pembelahan sel hingga menjadi manusia baru. Kengeriannya diciptakan oleh adegan yang biasa terjadi di meja bedah. Kalau nggak tahan sama darah, lupakan saja daripada mual. Tapi, menurut saya film ini masterpiece. Nggak heran kalau diganjar Best Screenplay di Festival Film Cannes 2024. Adegan pembuka yang menggambarkan pudarnya pesona seorang Sparkle, diambil dengan angle yang apik. Begitu juga ilustrasi beauty privilege, the ugly truth. Gemes sih tapi itulah kenyataannya.

Sparkle diperankan oleh Demi Moore yang bikin kita jadi semangat nge-gym, skincare-an, dan jaga pola makan sehat, terlepas dari kemungkinan oplas dan konsumsi botox, si Molly ini masih prima fisiknya lhooo padahal udah 60 tahun.  Satu-satunya yang mengganggu saat menonton The Substance di bioskop adalah sensor berupa blur pada beberapa adegan nudisme dan tubuh porak-poranda 🤭

Kira-kira kalo udah tayang di layanan streaming, bakal disensor juga nggak ya 🤔




Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

2 comments:

Dita said...

Dapat penghargaan juga ya film ini. Penasaran tapi eneg sama darah2an

e-no si nagacentil said...

Bagian itu diblur (sayangnya hehehe)... tapi penggambaran dan simbol-simbolnya bagus sih. Sayang kalo kelewat