Day5: Go Komodo!

Kabar bahagia datang sore ini ...

Bukan, bukan bonus yang tiba-tiba ditransfer ke rekening.  Atau sebaris pertanyaan: "will you marry me?" dari si pacar *ngarep hahaha* yang dikirim bersama lusinan mawar putih. Haduuh, kebanyakan nonton film romantis nih *dijejelin bantal*.

Adalah tweet dari salah satu tweeps yang saya follow di twitter, yang berbunyi:

          @Feminamagazine: Komodo sdh msk sbg finalis '7 keajaiban dunia'. Kini berada dlm 
          rangking 1-14.Yuk vote untuk komodo klik : http://www.new7wonders.com

Menyenangkan sekali kan?


Belakangan, gempita berita komodo di kontes tujuh keajaiban dunia versi baru memang agak karam.  Terlebih, tertutup hiruk pikuk century affair, #SMI, gosiptainment Anang-Syahrini dan rusuhnya segitiga cinta KD-Raul Lemos-Atha yang lebih banyak menyita porsi di layar beling *ketauan tukang nonton acara gosip hihihi*.  Padahal, di awal keikutsertaannya, roadshow meminta dukungan bagi reptilia purba ini teramat gencar digelar.  Bahkan di event marketing conference pun saya menemukan booth dukungan bagi komodo. 

Ranah ceracau pun tak lepas dari ciciuit sang komodo yang rajin menyapa penggemarnya dengan ID @gokomodo, mengabarkan fakta seputar dirinya dan habitatnya yang memang menggoda untuk dijadikan salah satu destinasi wisata bagi penggila petualangan alam liar.  Yang saya suka, si @gokomodo ini cukup rajin menjawab tweets yang ditujukan padanya.  Gak jauh dengan seleb atau influencer sekelas @tikabanget, lewat kicaunya si @gokomodo bisa membuat saya terkikik geli membaca respon manisnya.  Kini, entah kenapa semangat sang komodo mempromosikan dirinya melembek.

Orang bijak bilang, mempertahankan itu lebih susah daripada merebut.  Bisa saja, sekarang komodo bertengger di posisi finalis.  Tapi, tanpa dukungan dari pengguna internet Indonesia, bukan gak mungkin keperkasaan komodo musti tergusur dan pulang tanpa membawa hasil seperti layaknya mahkota Miss Universe yang belum pernah bertengger di rambut indah perempuan Indonesia.  Kita menaruh banyak harapan pada satwa bernama ilmiah Varanus komodoensis ini untuk bisa eksis di kancah keajabiban dunia. kalau kita belum sanggup mengekspor keindahan perempuan sebagai duta untuk mengangkat nama Indonesia, kenapa gak lewat eksotisme natural yang dimiliki komodo untuk mengembalikan kejayaan pariwisata tanah air?  

Ayo komodo, tunjukkan bahwa bukan cuma liurmu saja yang mematikan, tapi juga pesona purbamu bisa membius voters di seluruh dunia memilihmu sebagai duta kami di mancanegara.  Dan, kalau sudah terkenal jangan lupa bantu mengampanyekan saudara sesama Vertebrata Indonesia, si harimau Sumatera yang keberadaannya makin mengkhawatirkan yaaa...

Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

0 comments: