Seperti Cinta, Plastik Juga Punya Kesempatan Kedua



Sejak bergabung dengan group chat Tampah (dulu namanya Zero Waste Community), semakin hari rasanya semakin tercerahkan. Banyak pengetahuan baru sepultar pengelolaan sampah yang saya peroleh, dan pelan-pelan diterapkan dallas keseharian. Belum total memang, gak apa. Namanya juga hijrah berubah boleh kan pelan-pelan?

Setelah Ramadan lalu mewakili komunitas Tampah (karena member lain gak bisa datang hahaha!) di obrolan bareng Kumparan tentang Manajemen Sampah Perkotaan, pertengahan Juni kembali saya berkesempatan ketemu dengan Cola Cola Indonesia dan inisiatifnya mengangkat derajat limbah plastik. 

Sebelumnya, mungkin temen-temen perlu melihat gambar berikut ya:



Ini baru Jakarta loh, belum kota-kota lain. 

Keliatan kan kalau plastik menempati porsi terbesar penyumbang sampah di Jakarta? Memang kalah tipis dengan sampah makanan (ini menyedihkan banget ya? Padahal tabzir ini gak dianjurkan dalam agama), tapi karena sifatnya susah hancur, plastik-plastik ini akan terus menumpuk menyisakan gunung baru. Ya mending kalo bisa dijadikan materi reklamasi pulau baru. Makanya, sebisa mungkin hey manusia kurangilah pemakaian plastik sekali pakai. Cukup status yang single, tapi plastik jangan.

Sejatinya, setiap orang bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkan. Termasuk produsen produk kemasan. Syukurnya, makin ke sini kesadaran ke arah sana mulai banyak dilakukan oleh pelaku industri termasuk salah satunya Cola Cola Indonesia. 


Mengusung gerakan Plastic Reborn #BeraniMengubah, misi utama Coca Cola Indonesia adalah World Without Waste. Berangkat dari fakta timbunan limbah plastik yang kian menjadi masalah, sementara seperti Reza: satu yang tak bisa lepas sepenuhnya dari pemakaian plastik maka sudah selayaknya kita ambil sikap bersahabat bukan memusuhi. Caranya tentu saja dengan memberikan kesempatan kedua bagi para plastik yang berstatus limbah ini untuk naik kelas lewat upcycling

Berkolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya Kertabumi Klinik Sampah yang memang sudan lama menekuni usaha olah limbah ini. Oh ya saya sebetulnya udah lama ngefans sama mereka dan tanya memandangi karyanya di Instagram. eh kesampean juga ketemu sama pendirinya si kasep Ikbal Alexander. Hae!


Masalah sampah ini memang rumit ya kayak hubungan cinta kamu.

Masyarakat sedikit banyak emang menyumbang peran karena perilaku konsumtif dan kecenderungan buat nyari yang praktis seperti beli AMDK ketika haus. Tapi, di satu sisi produsen juga harus ikut tanggung jawab. Cola Cola Indonesia sudah memulainya, dan ini patut diapresiasi. Meski belum banyak, pelan-pelan Coca Cola Indonesia membuka drop box untuk mengumpulkan kembali botol bekas pakai untuk didaur ulang dan diolah kembali supaya punya nilai tambah. Ini yang disebut circular economy.

Tentang Kertabumi Klinik Sampah sendiri, mereka fokus di inovasi pengolahan limbah dan edukasi ke masyarakat. Menarik banget nih  dari obrolan dengan Ikbal saya jadi tahu bahwa dalam produksi dan penjualannya mereka melibatkan masyarakat sekitar. True sociopreneur!

Keranjang kombinasi dari rotan dan cacahan botol minuman



Oh ya, kalau kamu tertarik dengan program ini ada baiknya langsung buka instagram @plasticreborn ya trus klik follow karena ada banyak info seputar plastik dan pengolahannya lewat up-cycling.










Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

0 comments: