Membaca Surat Dari Praha

Jika masa lalumu sepahit brotowali dan meninggalkan luka menganga yang susah sembuh, akankah kamu berdamai dengannya?
Karena hidup berisi apa yang tidak kita inginkan, apakah kamu akan menerima atau menggugat Tuhan? 

Yang baju kuning ini bukan cast Surat Dari Praha lho... 



Jaya, lelaki paruh baya yang menghabiskan puluhan tahun di Praha karena kehilangan kewarganegaraan untuk kesalahan "fatal" membenci rezim penguasa. Hidupnya berubah total. Keluarga dan cintanya, tak lagi bisa ditemui. Dalam pedih, Jaya merangkai kabarnya melalui berlembar-lembar surat yang tak pernah berbalas untuk kekasihnya Sulastri. Kenangan yang seharusnya terkubur, seperti zombie, datang lagi bersama kehadiran Laras yang asing dari tanah air. 

Kematian Sulastrilah yang membawa Laras menemui Jaya, seperti pesan terakhirnya dalam wasiat yang disyaratkan untuk menjadi pewaris. Seperti Jaya, pahit juga menyelip dalam hidup Laras yang tak selaras dengan impian keakraban putri semata wayang dengan ibunya. Misteri kebekuan hati ibunya baru terkuak ketika kotak berisi surat-surat itu, 
seperti Pandora, terbuka lebar di Praha. 



Surat Dari Praha, seperti halnya novel Pulang (Leila S. Chudori) dan Amba (Laksmi pamuntjak) menguatkan fakta kekejian rezim Orba pada pembencinya. Menjadi eksil, adalah risiko yang dipilih Jaya karena mempertahankan keyakinannya. Meski bergenre drama romantis, Surat Dari Praha yang memakan delapan hari syuting di Eropa ini jauh dari alur yang membosankan. Sejarah, kisah romansa, dan politik dibingkai musik apik yang sanggup mengguncang emosi penontonnya. DIsarankan, jangan nonton film ini sendirian supaya kamu bisa menyandarkan kepala sambil menitikkan airmata =') 

Oh ya, selain banyak quotes indah Surat Dari Praha juga menyemburkan banyak kejutan. Ending yang di-twisted dengan manis adalah salah satunya, hal yang jarang ditemui di kebanyakakn film Indonesia. Keunikan lainnya, Surat Dari Praha juga menghadirkan para eksil sebagai casts penting dan ibu dari mendiang Ryan Hidayat (pemeran Lupus versi layar lebar di awal 90-an, yang gak lain adalah juga sahabat dari Tio Pakusadewo). 

Surat Dari Praha ini resmi tayang di bioskop 28 Januari, sebelum nonton kamu bisa dengerin dulu dua lagunya yang ditariksuarakan oleh Julie Estelle dan Tio Pakusadewo. Ini pertama kalinya Julie nyanyi lho, dan suaranya gak mengecewakan kok. Sementara Tio sendiri, di masa jaya sebagai bintang remaja pernah merilis single bareng Ryan Hidayat dan Zara Zettira. 

Mana yang lebih kamu suka?







Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

4 comments:

jensen yermi said...

Bisa kok berdamai dengan brotowali masa lalu. Baru saja melakukannya minggu lalu. Baru sebagian, tapi sudah jauh lebih damai.

Film ini dipromosikan dengan banyak kutipan bagus. Menarik..

bunsal said...

Uwooo, pas di bagian 'menitikkan airmata' semacam nontonnya di kamar saja.
Biar Salwaa dan Alfa puas dus bahagia ngece emaknya nangis bombai gegara nonton pelem enni.

e-no si nagacentil said...

@Jensen kalo pake istilah Swastika @sabaiX kisah pahit yang dituturkan dengan manis =')

e-no si nagacentil said...

Mbak @muslifa kabar baiknya sutradara film ini bakal merilis versi digitalnya gratis sih