JAPARR, Komik Yang Bikin Lapar

Waktu kecil, setiap ibuk pulang dari pasar saya selalu mengincar bungkusan kecil dari tas belanjanya. Mata saya akan terbelalak bahagia melihat warna-warni jajanan pasar seperti cenil dan grontol menyembul dari dalam bungkusan beralas daun pisang itu. Kue-kue basah yang tak pernah berumur panjang karena dalam sekejap berpindah ke dalam saluran pencernaan saya 8')

Sekarang, ketika burger dan donat mendominasi daftar panjang camilan anak masihkah ada yang kenal nama-nama ini: cenil, gethuk, lemper, kue ku, nogosari, atau clorot? 

Jajanan pasar mana yang paling kamu suka?

Ibarat bintang sinetron muda, sederet nama tadi cuma secuil dari banyak sekali camilan Indonesia yang tergabung dalam paguyuban jajanan pasar. Kalau kue cubit dan pukis makin eksis dengan sentuhan perisa kekinian kayak green tea dan red velvet, gimana dengan serabi atau dadar gulung ya? Ibuk-ibuk masa kini masih suka beliin jajanan macam inikah buat anaknya?

Demi mengenalkan kembali jajanan pasar pada si kecil inilah salah satu tujuan diluncurkannya komik JAPARR karya Glenn Ardiansyah. Sekaligus ngeramein komik Indonesia lagi dong ya. Kalau sebelumnya saya mengenal JAPARR sebagai boneka lucu dengan figur menggiurkan, tentu saja kehadiran mereka dalam wujud komik cukup menggelitik. Apakah petualangan camilan menggemaskan ini masuk faring dan berakhir di kolon yang diangkat dalam komik? Atau justru proses kelahiran kue lapis yang butuh waktu panjang sebelum akhirnya berujung pada foto instagram (sebelum di-hap!) menjadi tema sentral komik JAPARR?

Penasaran kan buibuk? Saya juga... 

Ada Dik Doank! di launching komik JAPARR

Yuk weekend ini piknik ke toko buku buat nyari komik JAPARR. Kalau menurut blog-nya sih, buibuk bisa mengajak si kecil belajar mengenal alfabet dan mewarnai bersama mereka. Lebih afdol kalau baca komiknya sambil makan si jajanan pasar juga ya?

Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil