Suatu hari, jendela pesan instan di ponsel saya berbunyi. Kurang lebih isinya seperti ini:
"No, bagi gue kerjaan admin dong. Lagi butuh income
tambahan nih"
"......"
Saya diam, speechless. Bukan karena khawatir dapat saingan, tapi karena mikir. Kok bisa ya segitu gampangnya orang menyepelekan kerjaan admin (social media administrator alias orang di balik sebuah akun brand yang kerjaannya ng-update status twitter terus). Segampang itukah menjadi admin?
Sebagai salah satu profesi baru yang terlahir dari menggilanya social media tools seperti Facebook dan Twitter, admin (brand) memang terlihat menyenangkan. Buat yang gila nge-tweet dan hobi nyampah tentu saja ini semacam penyaluran yang memuaskan hasrat. Gimana nggak, cuma nge-tweet kok dapat duit? Apalagi, admin bisa melakukannya di mana aja selama terhubung dengan internet. Maraknya smartphone dan paket mobile internet yang murah juga makin memudahkan seorang admin untuk memantau twitter terus-menerus.
Terus, nggak gampangnya di mana?
Kalau cuma salah akun sih, sebetulnya bisa diantisipasi dengan kehati-hatian ekstra saat meng-update status supaya nggak tertukar antara tweet kita pribadi dengan brand yang kita kelola. Untuk amannya, saya selalu menyarankan menggunakan twitter client yang berbeda-beda untuk setiap akun. Bersyukurlah Android market, Apps Store atau pun Blackberry Apps World menyediakan banyak sekali twitter client yang bisa diunduh secara tak berbayar.
Meski dituntut untuk terus stand by nyaris 24-7, alpa meng-update status karena si admin juga berhak menikmati kehidupan sendiri (misalnya mau kencan dan si pacar sungguh keberatan kalau kita selingkuh sama smartphone) juga bisa disiasati dengan scheduled tweet atau wall status di facebook. Lagi-lagi wajib bersyukur karena fitur scheduled post ini juga tersedia untuk dua social media tools paling laris di Indonesia.
So, what's the problem?
Sebagai seorang admin akun brand, kepiawaian mengolah kata tentu saja menjadi modal utama yang mutlak dimiliki. Mahir menyusun aksara dan memilih kosa kata sebagai isian di blog bukan jaminan seorang blogger otomatis menjadi admin yang cerdas. Keterbatasan 140 karakter (lebih singkat 20 karakter daripada SMS!) membuat seorang admin musti memutar otak mencari diksi yang tepat untuk dipaparkan dalam linimasa. Limitasi karakter semakin menyempit ketika sebuat tweet berkualitas kerapkali di-retweet para followers dengan sukarela. Tentu saja, jumlah RTs sedikit banyak akan membuat pemilik brand bahagia.
Kreatifitas dalam mengolah bahasa ini juga menjadi kebutuhan admin brand. Gimana membuat tweet tersebut menuai respon yang banyak dari followers adalah tantangan tersendiri. Lagi-lagi brand akan tersenyum lebar jika laporan berisi "replies" dari followers per hari yang tinggi. Ini berarti brand tersebut berhasil menciptakan percakapan dan menancapkan image di kepala followers.
Itu baru soal teknis content yang menarik. Menentukan content harian untuk diperbarui juga merupakan tantangan tersendiri. Brand yang bagus biasanya punya guideline mengenai karakter brand dan segmentasi target audience sehingga admin bisa menyesuaikan isi percakapan yang diciptakan. Contohnya Magnum Ice Cream (@MyMagnumID) yang memposisikan diri sebagai premium product untuk segmen perempuan kelas menengah ke atas yang suka menikmati hidup dengan pleasures. Lihat tweets-nya deh, bisa dipastikan isinya nggak akan sama dengan OXY (@OxyID) sebagai produk perawatan wajah dengan segmen cowok muda usia ABG.
Karena itu, ketika seseorang menyanggupi untuk mengabdikan hidupnya sebagai admin brand selayaknya aktor/aktris ia juga musti meleburkan diri ke dalam karakter brand tersebut dan bukan menjadikan akun brand sebagai "mainan" si admin. Jadi, meskipun aslinya saya adalah cewek yang centil, gila fashion dan sungguh nggak suka sama olahraga ketika diamanahi meng-handle akun PON misalnya maka saya musti memposisikan diri sebagai penyuka sports. Bukan sebaliknya: menjadikan akun PON tersebut sebagai pribadi saya.
Pakem lain yang juga musti dipahami seorang admin brand adalah pantangan menggunakan twitlonger dalam tweets-nya. Siapa pun yang cukup "matang" di ranah kicauan ini akan memahami bahwa twitlonger dan sejenisnya berlabel "haram". Message yang disampaikan justru akan berkurang efektifitasnya ketika senjata twitlonger ini digunakan admin.
Seorang admin brand juga harus paham bahwa RT abuser adalah "musuh bersama" di dunia twitter. Membalas dengan retweet sah-sah saja sepanjang relevan dan memang dibutuhkan. Misalnya untuk menjawab komentar atau pertanyaan yang dilontarkan followers (diasumsikan mereka pengguna atau pelanggan). Tentu saja dalam hal ini dibutuhkan kreatifitas dan kebijaksanaan admin dalam mengatur cara menjawab komentar tersebut.
Contoh reply dengan RT yang "sah" misalnya:
@moz5salon Treatment apa nih jeung? RT @nagacentil asyik banget nih weekend gini
nyalon di moz5 bisa rileks sekalian
Menjadi admin berarti juga siap menambah wawasan dan pengetahuan yang relevan dengan karakter brand akun yang di-handle. Kalian yang pernah mampir ke hunian saya pasti paham dong kenapa ada banyak banget majalah baik cetak maupun versi digital di iPad saya. Itu salah satu cara saya memperkaya isi kepala lho.
Yang saya sampaikan di sini pastinya cuma nukilan dari berbab-bab kitab panduan menjadi admin akun sosial media yang baik. Punya masukan? Boleh lho disampaikan. Gimana?
- Blogger Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
18 comments:
keren... artikel yg menarik sekali. apalagi itu yg bagian salah2 ngtwit ;))
aku belum pernah ngadmin...
pernah nglamar jadi admin aja ditolak hehe..
Suka sama artikelnya. Dan pengen deh bisa jadi admin. Toh selama ini emang saya benci banget sama twitlonger.
Jadi inget kasus Burger King tempo hari :lol:
Beberapa bulan ini, saia mengalaminya dan hampir saja menyita waktu untuk keluarga hanya karena karakter yg cuma 140
Baru tau sebagian kerjaan admin setelah baca posting ini. Keren juga...
Baru tau sebagian kerjaan admin setelah baca posting ini. Keren juga...
@Almas makasih, kalau sering ngamantin timeline akun pasti sering lihat salah twit deh 8)) *pengalaman*
@slamsr kamu ngelamar jadi admin atau ngelamar admin 8)) *ngilang*
@aditya ayoo kamu bisa! Kebutuhan admin sekarang ini cukup tinggi kok, apalagi di Jakarta
@gajah_pesing begitulah kang hidup seorang admin #eaaaa curcol
@alris alhamdulillaah makasih yaa 8') *eh yang keren siapa?*
oohh,ternyata admin MAGNUM &OXY mbak Eno toh :D
asik juga kalo di share di klas akber "bagaimana jadi admin yg baik dan benar?" hehehe...
jadi pengen banyak belajar nih sama mbak e_no..
Padahal jadi admin itu capek lho. :))
Belom lagi harus ngadepin followers yang gak mau baca timeline. Udah dikasih info lengkap tapi masih nanya mulu. :))
#baladaAdmin
Hahaha...benar sekali!
Belum lagi adanya followers yang curhat, fiuh!
#TetapSemangatAdmin :D
mbak minta akun twitter pribadi dong !!
Post a Comment