Akhirnya Nonton Laut Bercerita Juga


Lepas membabat habis Pulang (yang kemudian menyisakan visual berupa reka adegan kalau difilmkan), saya tidak tahan lagi untuk tidak langsung memboyong satu eksemplar Laut Bercerita dari toko buku. Sama seperti buku sebelumnya, Laut Bercerita berhasil bikin mbrebes mili dan selanjutkan makin penasaran ketika tersiar kabar buku ini difilmkan. 

Jadilah saya pengejar film Laut Bercerita!

Sejak pemutaran perdananya pasca diproduksi 2017, tiketnya selalu sold out alias habis bis! Segitunya ya? Apakah karena pesona Reza Rahadian si pemeran Biru Laut? Atau mau liat mbak Dian (Sastrowardoyo) yang cantiknya minta puter balik? 

Dian Sastro, pemeran Anjani


Sejarah kelam seputar 98 memang seperti magnet bagi generasi yang lahir setelah masa itu. Mirip-miriplah kayak cerita tahun 65-66 yang juga bikin anak generasi 80-90an penasaran. Nggak heran kalau pemutaran kesekian kalinya (dan akhirnya saya berhasil dapat tiketnya 🥳) juga dijejali oleh gen Y akhir dan Z. 



Berdurasi 30 menit saja, Laut Bercerita edisi short movie ini memang hanya menayangkan bagian-bagian terpenting alias intisari dari novelnya. Ini pun sukses membuat mata banjir 😭

Meja makan, adalah spot adegan dalam Laut Bercerita yang paling menguras air mata buat saya. Seperti kebanyakan keluarga lain, di meja makan inilah kehangatan dibangun. Percakapan antara semua anggota tentang kejadian yang mereka alami, masakan buatan ibu yang selalu istimewa, apa jadinya jika tiba-tiba satu saja peserta ritual ini dicabut tanpa pernah ada kejelasan keberadaannya?

Pritagita Arianegara berhasil menggambarkannya dengan indah, sekaligus menyayat.

Pun perasaan Asmara yang merasa kehilangan dua sosok sekaligus: kakak laki-laki satu-satunya dan ibu yang tak lagi sama. "Anak Ibu bukan cuma mas Laut..."

Sejatinya, Laut Bercerita dibuat dalam versi film pendek sebagai bagian dari peluncuran novelnya. Ternyata, antusiasme publik menggila. Dalam pemutaran sekaligus diskusi yang juga dimaksudkan sebagai penggalangan donasi bagi penulis terdampak pandemi, tercatat 20 juta lebih berhasil dikumpulkan dari penjualan tiket seharga 50 ribu rupiah. 

Terima kasih orang baik!

Laut Bercerita akan luar biasa jika diangkat menjadi film panjang, seperti permintaan banyak audiens di setiap pemutaran filmnya. Semoga di tahun kelima setelah pembuatannya, harapan khalayak bisa diwujudkan. 






Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

1 comments:

Fitri said...

Ah….ku tak sabar mau menonton juga