Ulasan: Surga Yang Tak Dirindukan 3

Sejujurnya saya sama sekali nggak tertarik dengan Poligami Surga Yang Tak Dirindukan Universe. Termasuk di dalamnya adalah Ayat-ayat Cinta, sukses menarik penonton ke bioskop sampe dibuat sekuelnya yang fenomenal itu 😁 Nggak perlu dibahas lagilah ya seberapa menariknya AAC 2 ini (dan akhirnya saya nonton juga setelah cekikikan baca ulasannya di mana-mana, itu pun sambil menahan kesabaran dan berkali-kali tercetus "meh" di kepala). Maafkan sayaa...



Baiklah, karena judul tulisan ini maunya fokus di Surga Yang Tak Dirindukan kita kembali pada bahasan ya...

Reza Rahadian dan Marsha Timothy adalah alasan saya (akhirnya memaksakan diri) nonton Surga Yang Tak Dirindukan 3 (kita sebut aja SYTD3). Di dua film sebelumnya, posisi aktris utama perempuan diisi Laudya Cynthia Bella dan Raline Shah. Sementara peran utama cowoknya tentu aja Fedi Nuril yang entah kenapa betah banget bertahan di peran beginian. Why Fedi... why

Jujur saya nggak nonton SYTD 1 dan 2, tapi untuk menyimak jalan cerita SYTD 3 sih nggak terlalu susah kok. Di sini, Pras (Fedi Nuril) dan Mei Rose (Marsha Timothy) hidup bahagia nan sempurna dengan dua anak. Sementara tokoh Arini yang dulu diperankan Laudya Cynthia Bella diceritakan wafat dan meninggalkan satu anak yang beranjak remaja bernama Nadya. Posisi Marsha Timothy sendiri menggantikan Raline Shah. Pemilihan cast ini sebetulnya menarik karena jadi beda banget dengan so-called film relijiyes yang biasanya diisi dia dan dia... if you know what I mean. 

Konflik dimulai ketika Pras mendadak bangkrut karena ditipu sehingga harus nalangin biaya proyek yang nilainya miliaran rupiah sampe harus jual rumah penuh sejarah. Nadya si anak sambung merasa si ayah nggak sayang, karena di rumah inilah semua kenangan bersama ibundanya tercinta. Sampe di sini aman?

Tentu saja nggak, karena bukan cuma Nadya yang punya masa lalu. Akbar si adik juga menjadi penyambung unfinished business Mei Rose dengan mantan yang diperankan Reza Rahadian. Wah jadi nyambung sama Toko Barang Mantan neh... 😂 Mungkin kalo cukup waktu saya perlu nonton juga SYTD 1 dan 2 biar tau sejarah percintaan Mei Rose ya? 🤔

Alkisah, Akbar ternyata anak biologis dari pak Ray yang nggak lain mantan Mei Rose dan sekarang jadi Kepala Sekolah di tempat Akbar belajar. Jeng ... jeeeeeeng.... Ray yang ganteng tapi masih lajang ini tentu menyisakan ruang buat jadi bahan gosip sekaligus dikejar guru-guru muda plus ibuk-ibuk peternak (pelaku anter anak-pen) untuk sekadar wefie heuheuheu. Yang getol cari tau info Ray justru wali kelas Akbar, diperankan Dea Panendra. 

Ray dulu ninggalin Mei Rose dalam keadaan mengandung Akbar dengan alasan keamanan karena terlibat kasus kriminal dan menyebabkannya masuk penjara selama 5 tahun. Lulus dari penjara, Ray mengejar ke mana-mana sampai Hungaria (wah rhyming!) tapi dasar bukan jodoh ya nggak ketemu, hanya sebatas bertamu. Eh ujung-ujungnya ketauan kalo anak sang mantan yang ditinggalkan ternyata jaraknya sedekat buku absen. Makin getol si bapak mengejar. Termasuk jadi pahlawan penyelamat hutang keluarga supaya rumah Pras nggak jadi dijual.

Harapan ini juga buyar karena Mei Rose ogah balikan. C'est passe mas! Masa lalu, masalah lu. Biarkan aku dengan kehidupan baruku ini... tsaaah

Tapi yang namanya cowok kayaknya nggak semudah itu percaya ya? Tau kalo Ray ini mantan, Pras jadi makin keras. Mereka pun pisah rumah dengan membawa anak masing-masing: Mei Rose sama Akbar, Pras tentu tinggal bareng Nadya dan si mbok. 

Selain perkara CLBK, konflik kecil di SYTD3 ini sebetulnya mau ngangkat problematika klasik hubungan ortu-anak. Pras diceritakan merupakan figur bapak konservatif: liat anaknya jalan sama cowok langsung interview macem-macem dan ngasih kuliah soal mahram, belum lagi soal maksain kehendak karir di storytelling kayak mendiang bundanya. Sementara Nadya maunya nge-dance dan memilih Youtube buat media eksistensi. Mei Rose sebagai ibu sambung, mematahkan mitos ibu tiri itu keji. Nggak tau deh, ini di mata saya kayak tempelan aja gitu. Kurang mengalir dan membaur. 

Sama halnya dengan kehadiran beberapa nama seperti Zsa Zsa Utari si Maria dalam Imperfect The Series yang nongol dengan celetukan berlogat kental khas Papua. Tadinya saya kira peran Zsa Zsa ini adalah anak dari sohibnya Mei Rose, tapi setelah tau kalo porsinya sebagai asisten malah gengges dan kayak dipaksain banget sih. IMO yaaaa....

Hal gengges lain adalah dua sahabat Pras (diperanin Tanta Ginting dan Kemal Palevi) yang juga rekan kerjanya di proyek. Cowok tapi gosip banget astaga.. dalam kehidupan nyata apakah ada sahabat laki-lakimu yang ikutan berghibah soal skandal rumah tanggamu? 

SYTD3 juga mencoba lebih ngepop dengan menghadirkan komika Indra Jegel, tapi ya sama kayak magnet kulkas. 

Minor tapi menggelitik juga, waktu Mei Rose pingsan setelah jatuh di perkebunan: pas bangun tersadar disodorin minum dan.... obat dalam bentuk tablet. Permisi, ini obat apa ya bund? 🙄

Dengan durasi sekitar 2 jam, saya akan sangat takjub pada penontonnya jika film ini tayang di bioskop. Saya sih nontonnya di Disney+ Hotstar Indonesia alias di rumah aja, sambil sesekali buka whatsapp atau ngecek linimasa karena bosan. Kalau ngintip di social media post Disney+ Hotstar Indonesia, lucu juga sih baca komentar protes kenapa pemeran wanitanya buka jilbab. Monmaap, buat saya ini justru lebih natural. Lha wong di rumah isinya mahram semua, masa harus jilbaban macam di sinetron relijiyes? 

SYTD ditutup dengan win-win solution, supaya penonton senang. Nggak kayak 47 Ronin yang menyedihkan (maaf saya juga baru nonton ini hehehe 😁). Cuma yang emang kayak terburu-buru, sayang juga padahal kan filmnya lumayan panjang ya?


Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

0 comments: