HolyRibs: Surga Kedua Bagi Karnivora

Nambah lagi nih tempat makan enak di Jakarta...

Buat para karnivora, selain steak pastinya iga menjadi salah satu materi konsumsi yang masuk daftar must-eat-items. Setelah namanya wara wiri di linimasa, HolyRibs yang nggak lain adalah adik bungsu dari Holycow Steak cukup membuat saya penasaran. Apa sih yang spesial dari warung besutan duo Lucy Wiryono dan Chef Afit ini? Menuntaskan rasa ingin tahu tersebut, tentu saja cara terbaik adalah menyambanginya dengan perut berkapasitas lega...

Signage bernuansa kayu jadi penanda keberadaan HolyRibs

Terletak di kawasan Kebayoran Baru yang memang kesohor sebagai salah satu paradiso kuliner Jakarta, HolyRibs memang memiliki konsep yang berbeda 180 derajat dengan HolyCow. Eksterior dan interior HolyRibs didominasi kayu dengan desain warung makan simple khas Amerika.. Agak sedikit sulit dikenali kalau kamu berkendara di malam hari sih, kecuali kamu mengandalkan Waze atau pernah mampir ke HolyGyu. Iya, kalau nggak salah HolyRibs memang menempati area HolyGyu...

Tampak depan, mungkin di peak hours jadi ruang tunggu buat waiting list ya

Dapurnya transparan!
HolyRibs menerapkan konsep open kitchen sehingga kita bisa "mengintip" mereka mengolah iga jadi berbagai sajian enak seperti terpapar di buku menu ini:

Cek menunya, pilih yang kamu suka
Meski mengusung nama iga sebagai magnet, HolyRibs juga menyajikan steak ala HolyCow. Jadi, kalau kamu nge-date bareng carnivore yang cinta mati sama HolyCow nggak perlu debat panjang ya karena HolyRibs mengakomodir keinginan kamu berdua =") 

Seperti saudaranya, HolyRibs juga memberikan pilihan mashed potato atau french fries dalam setiap menunya. Bedanya, di HolyRibs porsi sayuran diganti dengan coleslaw alais salad kol dingin yang segar. Dan, untuk menu iga kamu bisa memilih makan cantik alias boneless ribs atau nikmati saja dengan tulang-tulangnya yang artistik. 

Menu pilihan saya adalah #HR Signature Fried Backribs alias iga goreng yang dari namanya mencerminkan kalo menu ini jadi andalan. Ini dia penampakannya:

Iga goreng yang juicy dan nggak berminyak
Menu ini berisikan iga goreng yang dagingnya--entah diapain--jadi lembut banget dan bersahabat bagi pemakai kawat gigi. Rasanya gurih, Indonesia banget! Yang menyenangkan, iga goreng ini sama sekali nggak berminyak. Semangkuk saus BBQ jadi teman cocolan yang justru sedikit banget saya sentuh karena gurihnya daging iga ini udah cukup lezat dinikmati tanpa saus.

Di daftar menu boneless, ada daging iga tanpa tulang yang dibakar dan kuat citarasa manis. Di daftar menu, kamu bisa menemukannya dengan nama US Beef Intercostal. 

Pilihan buat yang lebih suka makan cantik

Dengan ukuran 300gram, US Beef Intercostal memang terlihat lebih sedikit ya daripada #HR Signature Fried Backribs yang cuma sepertiganya? Iya, karena iga gorengnya bonus tulang gitu lho... hehehe nggak penting =))

Sebagai #teamAsin tentu saja saya akan memilih iga goreng HR. Sesuai dengan namanya, signature, layak kamu coba. Meski saat makan saya akan mengabaikan saus BBQ karena terlalu manis di lidah sih. Sekali lagi ini soal selera ya. Ketika serat iga goreng ini terburai oleh garpu saat menyantap, entah kenapa dalam imajinasi liar saya tergambar sambal cabe ijo ala Padang sebagai cocolan atau mungkin sambal matah yang juga pernah jadi cocolan andalan sepupunya si Loobie Lobster. 

Kita tunggu yaaa inovasinya =D 




Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

0 comments: