Lelaki: Otak atau Otot?


Jujur, pertama kali menyaksikan tayangan iklan rokok Surya 12 Premium ini, yang berkelebat di benak saya adalah: emang gak ada internet ya?


Saya asumsikan tokoh utama di iklan ini: lelaki tampan perkasa yang sedang menikmati kopinya. Si tampan perkasa harus rela diganggu oleh dering telpon sekretaris jelita, minta proposal dikirimkan saat itu juga karena bos besar membutuhkannya untuk meeting. Alih-alih memanfaatkan jasa kurir cepat atau bahkan media internet, si tampan perkasa memilih mengantar sendiri dengan kuda besi, simbol maskulinitas. Menerjang segala bahaya termasuk melompati kereta yang sedang berjalan, demi mempertaruhkan karir dan masa depannya. Berhasil, proposal tiba tepat waktu ketika meeting baru akan dimulai. Contoh karyawan berdedikasi yang musti dan perlu dipelihara dengan baik. 

Ini memang iklan rokok, yang identik dengan kaum pria. Tagline-nya pun dibuat: taklukkan tantanganmu! Dan seperti iklan rokok lain yang terjegal banyak aturan, tak ada adegan tersurat yang menggambarkan kegiatan merokok atau bahkan unsur sang rokok sekali pun. Karenanya, pencitraan adalah kunci utama iklan ini. Citra yang ingin dibangun: lelaki pengonsumsi surya 12 premium adalah yang berani menaklukkan tantangan. Lelaki hebat.
Pertanyaannya: relevankah iklan itu di era 2.0 di mana dunia maya merajai setiap sendi kehidupan kita?

Saya, yang sangat sadar dengan kemampuan fisik saya yang rendah, tentu saja lebih mengandalkan otak ketimbak otot. Sehingga, wajar jika saya mempertanyakan haruskah berjibaku lewat serangkaian aksi macam stunt man film laga Hollywood untuk menyampaikan proposal yang tebalnya tidak seberapa itu? Saya jadi bertanya-tanya, jika si tampan perkasa memilih untuk mengirimkan proposal via internet berkecepatan tinggi, apakah dia akan kehilangan kelelakiannya? Atau slogan "Taklukkan tantangan" musti diartikan secara harafiah sebagai tantangan fisik? 

Jangan-jangan, setelah ini akan ada iklan ISP (internet service provider) yang mengambil storyboard serupa, hanya mengganti adegan jumpalitan di atas motor (yang juga pernah dipertontonkan oleh iklan Bajaj Pulsar) dengan scene: mencolokkan modem ke laptop dan voila!! Internet menyampaikan sang proposal dalam keadaan utuh di tangan sekretaris jelita. Atau, mungkin ada perusahaan kurir yang mengadaptasi iklan ini dengan memenggal bagian penuh aksi tadi. Lalu memilih skenario si Tampan Perkasa menelepon jasa kurir cepat untuk mengantar proposal dengan aman dan tetap cepat...


Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil
    Blogger Comment

6 comments:

_bee_ said...

knapa ndak posting tentang tory cheese cracker aja? :)

e-no si nagacentil said...

belum hahaha... nice idea

Uchie said...

hahahha bu..ya seperti kata si Gerard Butler..."And That's The Ugly Truth". Men use their d**k not their brain (ninja)

yati said...

huahaha...itu artinya, lelaki+perokok+body bagus=otaknya ga jalan :p

(ninja) *sebelum digebukin lelakiperokokbodybagustapiotaknyagajalan*

Thiar Thea said...

masalahnya iklan model keperkasaan gini udah dilakukan oleh iklannya kompetitor. Untungnya saya gak ngerokok (lah kagak nyambung ya..)

joker said...

why so serious ?