bintang

salah satu hobi gw adalah memelototi langit di malam hari. iya dong, kalo siyang kan silaw man! bisa rusak kornea kalo maksain memandang langit siyang.

kalaw lagi bruntung, langit yang bersih tanpa gumpalan awan akan tampak cantik dengan taburan bintang yang membentuk gugus, makanan empuk buat para astronom. inget banget, jaman esde diajarin 'membaca' arti dari kumpulan matahari kecil itu. ada yang namanya rasi bintang waluku, dipake buat membantu navigasi nelayan melaut. ada rasi bintang scorpio alias kalajengking, ada lagi.. hm apa yah? lupa euy! f(",)

tuhan itu maha baik. laut pun ditebari kilauan bintang. bukan pantulan langit semata melainkan sebaran mahluk laut dari golongan plankton *hewa atotumbuhan laut yang melayang2* bergenus noctiluca itu memang dianugerahi kemampuan seperti kunang2: memendarkan cahaya. cantik banget loh!

kembali soal bintang, hobi gw yang satu ini rupanya sempat menimbulkan tanda tanya. critanya, suatu malem gw di tepi jalan memindai keberadaan angkot bernomor nol-empat buat mengangkut ke tujuan: hommie! iseng, gw menengadah menghitung bintang *ini cuma istilah aja sodara2 sebab bintang itu susah diitung*. sambil dalem hati membatin: bagus banget langit malem ini. kelakuan gw ini rupanya mengundang tanya seseorang yang liwat di hadapan gw. tanpa ragu dia ikut nengok sebentar ke langit, lalu mengalihkan pandangan ke gw dengan herannya. hmmm... (#^_^#)

mungkin, sperti halnya embun di atas rumput *kalo binun, baca postingan terdahulu bertitel embun di blog yang sama hehehe* keberadaan bintang di langit malam adalah sebuah rutinitas yang tidak luar biasa. padahal, dengan semakin menjamurnya bangunan berketinggian lebih 10 lantai akan semakin sulit buat kita menjumpai kedipan genit sang bintang. dan untuk itu gw bersyukur, tinggal di kawasan urban di sisi lapangan yang masih menyisakan ruang buat gw menikmati bintang-bintang...
Share on Google Plus

About e-no si nagacentil

Cerdas, ceriaa, centil